Berita Terkini

20:Des

 

Ustadz Fajar : Penting Untuk selalu mengevaluasi diri sendiri

 

Raha, 20 Desember 2024 | Menurut Ustadz LM. Fajar Mahayuddin, S.Pd., M.Pd., sebagai seorang muslim sangatlah penting untuk selalu bermuhasabah, yakni introspeksi diri atau mengevaluasi diri kita, dengan kata lain menghitung perjalanan hidup kita untuk mengetahui perbandingan antara amal baik dan keburukan yang telah kita lakukan. Hal ini dikatakannya saat menyampaikan tausyiah singkatnya pada kegiatan Pengajian Rutin Bulanan, Kamis, (19/12/2024) di Masjid Al Hikmah Pengadilan Negeri Raha.

“Muhasabah merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan setiap saat. Bagaimana kita melakukan evaluasi dan menetapkan capaian. Ini menjadi alat ukur, apakah ada kemajuan atau kah ada kemunduran. Hasil muhasabah sendiri bisa dijadikan sebagai cara untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik ke depannya,” Katanya.

 

Ustadz Fajar menyampaikan bahwa kehidupan ini sangat singkat. Olehnya itu, kita wajib mengabdikan diri kepada Allah dengan penuh ketulusan. Untuk meningkatkan status kita maka kita juga wajib meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah.

 

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hasyr ayat 18,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ ١٨ 

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. al-Hasyr ayat 18).

 

Allah memberi pesan takwa sebanyak dua kali pada ayat tersebut. Ada pesan-pesan penting, pesan takwa tersebut, yakni: hendaklah dilihat yang dia usahakan hari esok, jangan sampai mau evaluasi diri nanti sudah mau kiamat itu sudah terlambat jadi harus dilakukan mulai dari sekarang.

 

Lebih lanjut, Ustadz Fajar menyampaikan bahwa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, yakni dengan melaksanakan empat “M” yaitu Mu’ahadah, Muraqabah, Muhasabah, dan Mu’aqabah. 

 

MU’AHADAH 

 

Mu’ahadah adalah mengingat perjanjian dengan Allah SWT. Sebelum manusia lahir kedunia, masih berada pada alam gaib, yaitu di alam arwah, Allah telah membuat “kontrak” tauhid dengan roh. 

 

MURAQABAH 

 

Muraqabah artinya merasa selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga dengan kesadaran ini mendorong manusia senantiasa rajin melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 

 

MU’AQABAH 

 

Mu’aqabah artinya pemberian sanksi terhadap diri sendiri. Apabila melakukan kesalahan atau sesuatu yang bersifat dosa maka ia segera menghapus dengan amal yang lebih utama meskipun terasa berat, seperti berinak dan sebagainya. 

 

MUHASABAH 

 

Muhasabah berarti introspeksi diri,menghitung diri dengan amal yang telah dilakukan. Manusia yang beruntung adalah manusia yang tahu diri, dan selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan kelak yang abadi di yaumul akhir. 

 

Sebelum mengakhiri dakwahnya, Ustadz Fajar Mahayuddin memberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan terkait Muhasabah dan hal-hal lain yang dianggap masih mengganjal dalam hati.(mw)